Tahun 2020 ini bener2 masa2 penuh kegalauan. Sudah pusing mesti mikirin survival , bagaimana caranya bisa tetap bertahan hidup , terhindar dari serangan penyakit mematikan covid-19, juga mesti mikirin bagaimana bisa bertahan hidup dengan kondisi perekonomian yang semakin lesu. Daya beli masyarakat semakin berkurang, Pendapatan semakin turun, dompet menipis, tapi kebutuhan hidup tetap berat, bahkan terasa semakin mencekik . Belum lagi dengar cerita2 dari media massa, internet, medsos, tetangga2 , atau keluarga yang bikin tambah resah gelisah. Semakin bikin cenut2 kpala n galauu..Trus bagaimana donk menghadapi situasi hidup yang semakin pelik ini? Apa kita harus mengubah masalah dunia ini? Sendirian juga mengatasi global ya mustahal jugak. Kalo kata orang tua, “ya wis, trimo wae.. ikhlasno , Nak..istigfar yg banyak”. Ya gampang banget tuh TEORInyak. Ngejalaninnya?? hohoho.. pastinya kudu butuh ngelewatin badai puting beliung + penerbangan piring terbang antar galaxi kalo buat pasutri yg sukanya berantem lempar2an barang pecah belah kayak d film2 drama rumahtangga (naudzubilah min dzalik).Dari pengalaman saya sih untuk melatih ketenangan ketika menghadapi berbagai masalah pelik itu butuh teknik2 khusus. Yang saya merasa cocok adalah meditasi. Yang mudah adalah pertama2 dengan menggunakan obyek nafas untuk latihan. Cukup mengamati nafas masuk dan kluar sampai benar2 tenang. Kemudian mengamati semua karakter nafas yg muncul, disadari, dicatat d pikiran satu persatu. Setelah itu dari semua karakter nafas yang muncul diambil satu, n amatin perubahanannya.
Kalo dah tenang.. liatin deh dari semua kegalauanmu ituh .. kenalin semua masalahnya.. akui, terima semua prasaan yg muncul ketika masalah2 itu..Misalnya punya masalah uang.. yes akuin di diri ada masalah keuangan.. rasanya resah, gelisah, takut, khawatir, malu ga pede ktika sadar lagi ga punya uang .
Trus sadarin semua masalah itu ga kekal, impermanence, semua berubah.Semua masalah akan berubah, ada solusinya, ini semua hanya sementara..Prasaan kita ini yg menyertai masalah2 ini hanya ilusi, konsep..yang membebani pikiran2 kita. Karena berat, maka pencapaian pemecahan masalah akan semakin lambat .
Lalu dengan kita mengenali semua perasaan2 itu, melihatnya dia berubah g kekal, kita melepaskan kelemelekatan kita dr perasaan2 tsb..Membuat kita semakin ringan menghadapi masalah.Masalahnya mungkin akan tetap ada dsitu, tapi ‘cara kita menghadapinya’ yg beda. Frekuensi otak kita semakin mudah mencapai alfa , bahkan mungkin gamma sehingga akses k alam semestas untuk mencapai pemecahan solusi semakib mudah
Live in the present moment.
Simple amat yak?
Yes , it is simple.